Tips tidak Basah saat Turun Hujan
Apakah kamu percaya bila
bulan Februari ini hujan masih turun? Kalau saya percaya, soalnya penulisan
tulisan ini dibarengi dengan turunnya hujan. Tapi kalau kamu tidak percaya, ya,
terserah saja. Yang penting pak petani bahagia.
Hujan. Hujan itu bukan
makanan. Hujan pula bukan sebuah kendaraan atau layaknya perabotan dapur. Hujan
itu bukan air semata. Lantaran ada yang mengatakan, “air hujan” yang
mengartikan bahwa terdapat perbedaan antara air dan hujan. Mungkin hujan itu
terjemah dari bahasa Arab yang katanya, “al-mathar”, atau dari bahasa
Inggris yang katanya, “rain.” Namun yang pasti, di saat hujan, air dari
langit turun. Oh, ya, mungkin hujan itu adalah tetes-tetes air yang turun dari
langit. Itu menurut perkiraan saya.
Di saat air hujan turun,
maka air itu turun. Biasanya orang-orang berlari ketakutan akan kedatangannya. Ada
juga yang berteriak, “Bu, hujaannnn!” Mungkin mereka menganggap hujan itu
adalah tamu kehormatan, sampai-sampai diberitahukan ke semua orang. Atau bahkan
“Bu, rangenung. Hujan!” Teriakan itu sudah biasa saya dengar di sini, di
Cirengit. Rangenung itu adalah makanan berupa kerupuk yang dijemur terlebih
dahulu sebelum digoreng. Kalau rangenungnya sudah digoreng, kebiasaan di sini
itu suka dimakan. Apalagi kalau sedang hujan dan masih hangat, rasanya itu
seperti rangenung.
Hal pertama yang biasa
terpikirkan saat turun hujan adalah basah. Basah itu bukan nama jajanan di
sekolah, bukan alat menulis ataupun makanan ikan cupang, basah itu nama
keadaan, yakni keadaan yang terkena atau mengandung air. Seperti ungkapan, baju
itu basah. Berarti baju itu mengandung air. Atau seperti ungkapan, ikan lele
itu kasihan kebasahan. Berarti ikan lele itu terkena air.
Dalam pertemuan formal
untuk para pejabat negeri, pegawai kantoran, kencan atau yang sejenisnya,
biasanya manusia enggan memakai pakaian yang basah, terutama karena kehujanan.
Kenapa? Ya, mungkin karena mereka ingin bajunya kering. Agar baju yang dipakai
tidak basah karena kehujanan, terutama saat-saat ini di mana hujan masih
mengguyur bumi, saya punya beberapa tips buat kamu. Tipsnya berbagai berikut:
1. Jangan Hujan-hujanan
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan
agar tidak basah karena kehujanan adalah tidak hujan-hujanan. Mungkin kamu juga
sudah tahu, jika kamu hujan-hujanan pasti akan basah karena air hujan yang
turun. Maka dengan langkah ini, kamu tidak akan terkena basah karena air hujan.
Jika kamu masih tidak percaya dengan
pernyataan saya di atas, mungkin saya punya bukti. Ketika saya kecil, saat hujan
turun, saya tidak bermain-main dengan hujan. Dan Alhamdulillah, saya
tidak basah karena kehujanan.
2. Semacam Berlari
Setelah kamu percaya dengan pernyataan
pertama di atas, namun hawa nafsu masih ingin hujan-hujanan, kamu bisa
menggunakan langkah kedua. Langkah ini cukup mudah, karena hanya melakukan
tindakkan lari, melaju cepat di kursi roda atau semacamnya. Dengan ini, kita
tidak perlu memakai paying, jas hujan atau yang sejenisnya. Hanya cukup lari
atau melaju cepat di kursi roda bagi yang ingin.
Namun langkah kedua ini hanya bisa
dilakukan di saat cuaca masih panas. Bila air hujan turun, ya, mau bagaimana
lagi, tetap saja basah.
3. Diam di Tempat yang tidak Terkena Hujan
Diam. Itulah kata yang belum tepat agar
kamu tidak terkena hujan. Sebab, jika kamu diam di tempat yang tidak dapat
melindungi dari air hujan, ya pasti kebasahan. Maka dari itu, kamu semestinya
diam di tempat yang tidak terkena hujan. Menurut saya, ini tips yang paling
ampuh.
Bandung,
7 Februari 2016
Comments
Post a Comment